makiyyah madaniyyah

Rabu, 22 Desember 2010


Makiyyah Madaniyyah

Para ulama ahli tafsir membagi atau menggolongkan ayat ayat Al-Qur`an menjadi dua yaitu Makiyyah dan Madaniyyah. Namun disamping itu masih ada perselisihan diantara mereka tentang dasar penggolongan dan pengelompokan ayat-ayat tersebut. Sebagian mufassir mengelompokan Ayat-ayat Al-Qur`an  berdasarkan tempat turunnya, sebagian yang lain mengelompokan berdasarkan waktu turunnya, sedang sebaggian yang lain mengelompokan berdasarkan mukhottob dalam ayat Al-Qur`an tersebut. Adapun keterangannya adalah sebagai berikut:

-          Berdasarkan waktu turunnya ayat, yaitu:

Maqiyyah : disebut ayat Makiyyah jika ayat tersebut turun sebelum Rosulullah SAWW berhijrah.

Madaniyyah : disebut Madaniyyah jika ayat tersebut utrun sesudah Rosulullah SAWW berhijrah.



-          Berdasarkan tempat turunnya ayat :

Maqiyyah : dikatakan syat Makiyyah jika ayat Al-Qur`an tersebut turun saat Rosulullah SAWW berada dikota Makkah.

Madaniyyah: disebut Madaniyyah jika ayat Al-Qur`an tersebut turun saat Rosulullah SAWW berada di kota Madinah.



-          Berdasarkan mukhotob atau orang yang diajak bicara oleh ayat tersebut:

Maqiyyah : disebut Makiyyah jika dalam ayat tersebut yang diajak bicara adalah orang-orang Makkah.

Madaniyyah : disebut Madaniyyah adalah jika dalam ayat Al-Qur`an tersebut yang diajak bicara adalah orang-orang Madinah.



            Penggolongan ayat Al-Qur`an berdasarkan waktu turunnya ayat-ayat Al-Qur`an tersebut dinilai lebih sesuai karena dengan pembagian tersebut semua ayat Al-Qur`an akan tergolongkan diantara Madaniyyah ataupun Makiyyah. Karna jika suatu ayat al-qur`an turun sebelum Rosulullah SAWW hijroh maka akan masuk dalam golongan ayat Makiyyah, seng ayat yang turun sesudah Rosulullah SAWW hijrah maka akan tergolongkan sebagai nayat Madaniyyah.

            Disisi lain jika penggolongan ayat tersebut berdasarkantempat turunnya maka kita kan menemukan beberapa masalah antara lain adanya ayat-ayat Al-Qur`an yang turun bukan pada kedua tempat tersebut yaitu madinnah dan Makkah, maka jika demikian kita akan bingung menentukan atau menggolongkan ayat tersebut apakah masuk Makiyyah ataupun Madaniyyah contohnya adalah ayat Al-Qur`an yang turun saat Rosulullah SAWW berisro` mi`roj disini kita akan kebingungan menentukan atau mengolongkan ayat ini. Sedang jika kita menggolongkan ayat-ayat Al-Qur`an berdasarkan mukhotob atau orang yang diajak bicara pada yat ayat Al-Qur`an tersebut maka kita juga akan menemukan masalah yang sama yaitu ada beberapa ayat Al-Qur`an yang mukhotobbnya bukan lah dari kedua kota tersebut,  disamping itu kita ketahui bahwa meski yang diajak bicara pada suatu ayat Al-Qur`an adalah seseorang tapi ayat tersebut tidak hanya berkaitan dengan orang itu saja tapi bersifat umum atau mencakup seluruh manusia.

            Namun yang perlu kita ketahui disini adalah bahwasanya perselisihan-perselisihan tersebut bukanlah hal yang penting, karna lafadaz Makiyyah dan Madaniyyah bukanlah lafadz yang disyariatkan , namun hal itu hanyalah lafadaz yang ditetapkan oleh para ulama tafsir, maka jelaslah bahwa setiap dari mereka para ahli tafsir memiliki hak untuk menggunakan istilah tersebut berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan. Dan kita tak bias menyalahkan salahsatu pendapat tersebut.


Cara membedakan ayat Makiyyah dan Madaniyyah

Adapun cara membedakan antara ayat Makiyyah dan Madaniyyah antaralain adalah sebagai berikut

a). Tanda-tanda surat Makiyyah

1.       Setiap surat yang di dalamnya terdapat Yaa ayyuhannas, dan di dalamnya tidak mengandung Yaa ayyuhalladjiina amanu, maka berarti Makki. Dan ulama’ ikhtilaf dalam surat akhir Al-hajj, namun yang demikian mayoritas Ulama’ berpendapat ayat tersebut Makki.

2.      Setiap surat yang di dalamnya mengandung lafadz Kalla berarti makki, lafadz ini hanya terdapat separuh terakhir dari al-qur’an dan di sebutkan sebanyak 33 kali dalam 15 surat, dalam kitab Ulumul Qur’an di sebutkan 33 kali dalam 25 surat.

3.      Setiap surat yang mengandung cerita Rosulullah SAWW Adam dan iblis adalah Makki, kecuali surat al-baqarah.

4.      Setiap surat yang mengandung kisah umat terdahulu adalah Makki.

5.      Di dalamnya terdapat ayat sajadah, dalam al-qur’an ada 15 ayat.

6.      Di dalamnya terdapat huruf tahajji

Dari segi ciri tema dan gaya bahasa seperti teringkas sebagai berikut :

1.      Doktrin tentang tauhid dan hanya beribadah kepada Allah, pembuktian mengenai risalah, hari kebangkitan, pembalasan, kiamat dan kengeriannya, neraka dan siksanya, surga dan ni’matnya, argumentasi terhadap orang musyrik dengan menggunakan buki-bukti rasional dan ayat-ayat kauniyyah.

2.      Peletakkan dasar-dasar umum untuk perundang-undangan dan ahlaq mulia yang menjadi basic terbentuknya masyarakat, dan penyikapan dosa orang-orang musyrik dalam penumpahan drah, memakan harta anak yatim secara dzalim, penguburan hidup-hidup bayi prempuan dan tradisi buruk lainnya.

3.      Menyebutkan kisah para Rosulullah SAWW dan umat-umatnya terdahalu sebagai pelajaran bagi mereka, sehingga mengetahui nasib seseorang yang mendustakan sebelum mereka dan sebagai hiburan buat Rasulullah, sehingga baliau tabah dalam menghadapi segala gangguan dari mereka dan yakin akan menang.

4.      Suku katanya pendek, di sertai dengan kata-kata yang mengesankan pernyataannya singkat, di telinga terasa menembus dan terdengar sanagat keras, menggetarkan hati dan ma’nanya pun meyakinkan dengan di perkuat lafadz-lafadz sumpah seperti surat-surat yang pendek-pendek.

b). Tanda-tanda Madaniyyah                                         

1.      Setiap surat yang berisi kewajiban atau Had adalah Madani

2.      Setiap surat yang di dalamnya di sebutkan orang-orang munafik adalah Madani, kecuali surat al-ankabut

3.      Setiap surat yang di dalamnya berdialog dengan ahli kitab adalah Madani

Sedangkan dari segi dan ciri khas tema dan gaya bahasa sebagai berikut :

1.      Menjelaskan ibadah, mu’amalah, had, kekeluargaan, warisan, jihad, hubungan sosial, hubungan internasional, baik di waktu damai maupun di waktu perang, kaidah hukum maupun permasalahan perundang-undangan.

2.      seruan dari kalangan kitab ahli yahudi dan nasrani, dan ajakan kepada mereka untuk masuk Islam

3.      menyingkap prilaku orang munafik, menganalisis kejiwaannya, membuka kedok nya, dan mejelaskan bahwa ia berbahaya bagi agama



 Faidah mengetahui Maki dan Madani

Dengan mengetahui maki dan madani, akan membawa hikmah dan faidah diantaranya :

1.      Membedakan  nasekh dan mansukh

Dengan mengetahui ayat Makiyyah atau Madaniyyah kita dapat mengetahui berkenaan dengan nask dan mansukh atau ayat yang menghapus hokum atau ayat yang dihapus hukumnya, karna dengan mengetahui ayat yang terlebih dahulu turun atau yang lebih akhir turunnya. Yaitu ayat Makiyyah gak mungkin menaskan ayat Madaniyyah. Karna ayat yang turun lebih dulu tidak mungkin menaskan ayat yang turun berikutnya.

2.      Merupakan media dan membantu untuk menafsirkan al-qur’an

a. Pengetahuan terhadap sejarah pembentukan hukum (Tarikh tasyri’) dan fase-fase pembenahan (Tajridah)

b. Pemantapan terhadap gaya bahasa al-qur’an dalam mengajak kepada jalan Allah SWT.

c. Mengetengahkan sejarah Rosulullah SAWW dengan cara mengikuti jejak beliau ketika di Makkah dan Madinah, serta sikap-sikap beliau dalam berda’wah, kodisi beliau yang merupakan cerminan para da’I dengan metode beliauyang sangat bijak.



Nomor Nama Surah Halaman Makkiyah/Madaniyah






1 Al-Fatehah 1 Makkiyah
2 Al-Baqarah 2 Madaniyah
3 Ali Imran 50 Madaniyah
4 An-Nisaa' 77 Madaniyah
5 Al-Maa`idah 106 Madaniyah
6 Al-An'aam 128 Makkiyah
7 Al-A'raaf 151 Makkiyah
8 Al-Anfaal 177 Madaniyah
9 At-Taubah 187 Madaniyah
10 Yunus 208 Makkiyah
11 Huud 221 Makkiyah
12 Yusuf 235 Makkiyah
13 Ar-Ra'd 249 Madaniyah
14 Ibrahim 255 Makkiyah
15 Al-Hijr 262 Makkiyah
16 An-Nahl 267 Makkiyah
17 Al-Isroo' 282 Makkiyah
18 Al-Kahfi 293 Makkiyah
19 Maryam 305 Makkiyah
20 Thaha 312 Makkiyah
21 Al-Anbiya' 322 Makkiyah
22 Al-Hajj 332 Madaniyah
23 Al-Mu'minuun 342 Makkiyah
24 An-Nuur 350 Madaniyah
25 Al-Furqaan 359 Makkiyah
26 Asy-Syu'aro' 367 Makkiyah
27 An-Naml 377 Makkiyah
28 Al-Qashash 385 Makkiyah
29 Al-Ankabuut 396 Makkiyah
30 Ar-Ruum 404 Makkiyah
31 Luqman 411 Makkiyah
32 As-Sajdah 415 Makkiyah
33 Al-Ahzaab 418 Madaniyah
34 Sabaa 428 Makkiyah
35 Al-Faathir 434 Makkiyah
36 Yaasiin 440 Makkiyah
37 Ash-Shaffaat 446 Makkiyah
38 Shaad 453 Makkiyah
39 Az-Zumar 458 Makkiyah
40 Ghaafir 467 Makkiyah
41 Fushshilat 477 Makkiyah
42 Asy-Syuuroo 483 Makkiyah
43 Az-Zukhruf 489 Makkiyah
44 Ad-Dukhoon 496 Makkiyah
45 Al-Jaatsiyah 499 Makkiyah
46 Al-Ahqaaf 502 Makkiyah
47 Muhammad 507 Madaniyah
48 Al-Fat-h 511 Madaniyah
49 Al-Hujuroot 515 Madaniyah
50 Qaaf 518 Makkiyah
51 Adz-Dzaariyaat 520 Makkiyah
52 Ath-Thuur 523 Makkiyah
53 An-Najm 526 Makkiyah
54 Al-Qamar 528 Makkiyah
55 Ar-Rahman 531 Madaniyah
56 Al-Waaqi'ah 534 Makkiyah
57 Al-Hadiid 537 Madaniyah
58 Al-Mujaadalah 542 Madaniyah
59 Al-Hasyr 545 Madaniyah
60 Al-Mumtahanah 549 Madaniyah
61 Ash-Shaf 551 Madaniyah
62 Al-Jumu'ah 553 Madaniyah
63 Al-Munaafiquun 554 Madaniyah
64 At-Taghaabun 556 Madaniyah
65 Ath-Thalaaq 558 Madaniyah
66 At-Tahriim 560 Madaniyah
67 Al-Mulk 562 Makkiyah
68 Al-Qalam 564 Makkiyah
69 Al-Haaqqah 566 Makkiyah
70 Al-Ma'aarij 568 Makkiyah
71 Nuuh 570 Makkiyah
72 Al-Jin 572 Makkiyah
73 Al-Muzzammil 574 Makkiyah
74 Al-Muddatstsir 575 Makkiyah
75 Al-Qiyaamah 577 Makkiyah
76 Al-Insaan 578 Madaniyah
77 Al-Muraasalaat 580 Makkiyah
78 An-Naba' 582 Makkiyah
79 An-Naazi'aat 583 Makkiyah
80 'Abasa 585 Makkiyah
81 At-Takwiir 586 Makkiyah
82 Al-Infithaar 587 Makkiyah
83 Al-Muthaffifiin 587 Makkiyah
84 Al-Insyiqaaq 589 Makkiyah
85 Al-Buruuj 590 Makkiyah
86 Ath-Thaariq 591 Makkiyah
87 Al-A'laa 591 Makkiyah
88 Al-Ghaasyiyah 592 Makkiyah
89 Al-Fajr 593 Makkiyah
90 Al-Balad 594 Makkiyah
91 Asy-Syams 595 Makkiyah
92 Al-Lail 595 Makkiyah
93 Adh-Dhuhaa 596 Makkiyah
94 Al-'Ashr 596 Makkiyah
95 At-Tiyn 597 Makkiyah
96 Al-'Alaq 597 Makkiyah
97 Al-Qadr 598 Makkiyah
98 Al-Bayyinah 598 Madaniyah
99 Al-Zalzalah 599 Madaniyah
100 Al-'Aadiyaat 599 Makkiyah
101 Al-Qaari'ah 600 Makkiyah
102 At-Takatsur 600 Makkiyah
103 Al-Ashr 601 Makkiyah
104 Al-Humazah 601 Makkiyah
105 Al-Fiyl 601 Makkiyah
106 Quraisy 602 Makkiyah
107 Al-Maa'uun 602 Makkiyah
108 Al-Kautsar 602 Makkiyah
109 Al-Kaafiruun 603 Makkiyah
110 An-Nashr 603 Madaniyah
111 Al-Masad 603 Makkiyah
112 Al-Ikhlaash 604 Makkiyah
113 Al-Falaq 604 Makkiyah
114 An-Naas 604 Makkiyah




Kesimpulan

Sebenarnya bukanlah hal yang urgen untuk mengetahui ayat Makiyyah dan Madaniyyah. Tapi dengan mengetahui yang mana ayat Madaniyyah dan Makiyyah kita akan mendapatkan beragam manfaat. Khususnya ketika kita hendak mempelajari ilmu tafsir atau hendak menjadi mujtahid yang mengambil atau menetapkan hukum berdasarkan Al-Qur`an dan hadist. Namun demikian bukanlah suatu kesia-siaan bagi kita orang awam untuk mempelajari dan mengetahui tentang Makiyyah dan Madaniyyah. Demikianlah makalah saya, apabila ada kesalahan dalam pengetikan saya mohon maaf.











ALI AR-RIDHO

0 komentar: